Kamis, 29 Agustus 2024

KPU Kabupaten Sumenep Akan Memperpanjang Waktu Pendaftaran

Ketua KPUD Kabupaten Sumenep Nurussyamsi/Khairullah Thofu.


SUMENEP, MASALEMBO.COM- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sumenep, akan memperpanjang masa pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.

Hari ini tanggal 29 Agustus 2024 merupakan hari terkahir pendaftaran Pasangan Calon (Paslon) Pilkada serentak tahun 2024 dan akan ditutup pada jam 23.59 WIB waktu setempat. 

Sampai berita ini ditulis baru ada satu pasangan Bacabub dan Bacawabub yang resmi mendaftar di KPUD Kabupaten Sumenep yaitu, Achmad Fauzi dan KH. Imam Hasyim yang didukung sepuluh partai politik. 

Ketua KPUD Kabupaten Sumenep Nurussyamsi mengatakan, secara peraturan jika terdapat satu pasangan yang mendaftar sampai waktu yang sudah ditentukan. Maka harus dilakukan perpanjangan dalam tiga hari ke depan. 

"Kami akan perpanjang dari tanggal 30-31 Agustus sampai 1 September nanti. Kalau di hari ini tidak ada lagi yang mendaftar," ujarnya. 

Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan peluang bagi partai politik atau masyarakat yang berkeinginan untuk bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024. Berdasarkan data, masih ada satu partai politik yang dapat mengusung Paslon yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP). 

Sebab partai berlambang Ka'bah terebut, tidak tercantum sebagai partai pengusung di pasangan Achmad Fauzi dan KH. Imam Hasyim. Merujuk putusan Mahkamah Konstitusi (MK), terkait Pilkada 2024, PPP diperbolehkan mengusung calon sendiri, karena secara presentase suara Pileg 2024 mencukupi. 

"Secara aturan Kabupaten Sumenep berdasarkan putusan MK terbaru, masuk dalam klausul 7,5 persen berdasarkan perolehan suara sah pada Pileg 2024. Jadi PPP sudah mencukupi," ujarnya. 

Klausul 7,5 persen suara sah Pileg 2024 merujuk kepada daftar pemilih di Kabupaten Sumenep yang berada pada kisaran 500 ribu hingga 1 juta pemilih.

Nurussyamsi memastikan pihaknya akan melakukan semua proses tahapan Pilkada 2024, sesuai dengan peraturan Perundang-undangan termasuk dalam hal pendaftaran pasangan calon. Meskipun dirinya mengakui, sempat harus melakukan komunikasi intensif dengan KPUD Provinsi Jawa Timur. 

Karena dinamika politik terbaru, yang membuat peraturan tahapan Pilkada 2024 utamanya pencalonan berubah semenjak Putus MK yang keluar pada saat menjelang pembukaan pendaftaran. 

"KPUD Kabupaten Sumenep akan memberikan ruang yang luas bagi siapapun untuk ikut berkontestasi, sesuai aturan, " tegasnya. (TH)


from MASALEMBO https://ift.tt/lDB1y4S
via gqrds

Jumat, 23 Agustus 2024

Demo Ricuh di DPRD Majene, Mahasiswa Duduki Gedung dan Rusak Fasilitas

Massa aksi merusak meja dan kursi di ruang rapat paripurna DPRD Majene saat demo Jumat (23/8/2024).


MAJENE, MASALEMBO.COM - Aksi demonstrasi yang digelar oleh ratusan mahasiswa di Gedung DPRD Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, berujung ricuh pada Jumat (23/8) sore. Massa aksi yang jauh lebih banyak dari aparat keamanan berhasil menembus masuk dan menduduki gedung dewan.

Situasi di dalam gedung DPRD Majene tampak kacau setelah para demonstran merusak sejumlah fasilitas. Meja dan kursi di ruang rapat paripurna terlihat berantakan akibat aksi para mahasiswa. Belum ada laporan resmi mengenai total kerugian akibat kerusakan tersebut.

"Massa aksi tidak puas dengan penyampaian salah satu anggota dewan yang menerima pendemo, sehingga emosi dan menduduki gedung dewan," ujar salah satu peserta aksi tak menyebut namanya.

Demo ini merupakan bagian dari gelombang protes nasional terkait rencana Revisi Undang-Undang Pilkada yang sebetulnya sudah dibatalkan oleh DPR RI. Para demonstran tetap menuntut agar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang Pilkada serentak dihormati dan tidak dihalangi implementasinya.

"Kami menolak keras upaya DPR RI yang ingin mengesahkan RUU Pilkada yang bertentangan dengan putusan MK. Keputusan MK ini harus diterapkan, isu utamanya adalah bagaimana KPU agar menerapkan putusan MK," ujar koordinator aksi, Misbahuddin.

Saat berita ini dirilis, aksi demonstrasi masih berlangsung. Aparat keamanan yang berada di lokasi belum ada tindakan tegas untuk mengevakuasi para demonstran dari dalam gedung DPRD.

Selain soal penolakan revisi UU Pilkada dan meneguhkan putusan MK, mahasiswa juga membawa tuntutan lainnya di konteks lokal Majene, Sulawesi Barat. Diantarannya hentikan tambang batu gajah di Sendana, tolak reklamasi di Majene, realisasikan bantuan stimulan gempa Sulbar dan sejumlah tuntutan lainnya. (Har/red)


from MASALEMBO https://ift.tt/RgqZNYo
via gqrds

Selasa, 13 Agustus 2024

Tragedi di Polewali, Finalis 'Tomalolo' Mandar Meninggal dalam Kecelakaan Lalu Lintas

Foto dipublikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemda Majene. [Sumber: Facebook]


POLEWALI, MASALEMBO.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Majene menyampaikan duka atas meninggalnya Siti Tasha Rosfiani, seorang remaja berbakat dan finalis Pemilihan Tomalolo Mandar Kabupaten Majene Tahun 2024. 

Rosfiani meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan motor di depan Pasar Sentra Pekkabata, Polewali, pada Selasa (13/8/2024) malam.

Pemilihan Tomalolo Mandar yang digelar Disbudpar Majene merupakan ajang prestisius yang menampilkan remaja bertalenta dari Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat. 

Rosfiani, yang baru saja mengikuti pembekalan finalis pada 9 Agustus 2024 dikenal sebagai peserta yang berbakat dan berpotensi. Namun sayang, maut telah merenggut lebih dulu dara cantik yang juga brand ambasador Sudut Lagi itu.

Tamrin, tokoh penggerak literasi dan pengiat budaya Mandar di Majene mengungkapkan kesedihannya melalui akun Facebook. 

"Innalillahi wa innailaihi Raji'un. Kaget mendengarnya... Sempat membimbing pada pembekalan kemarin. Hanya dia yang terlewatkan saya tanya-tanya tentang Mandar. Tatapan kosong, semoga Husnul Khatimah nak," tulis Thamrin via akun Facebook Thamrin Uwai Randang. Postingan disertai foto pembekalan para finalis ajang pemilihan Tomakappa Tomalolo Mandar.

Informasi tentang kecelakaan ini pertama kali disebarkan melalui postingan Facebook oleh Dwi Indrayantie Ismail. Info kejadian juga beredar di group-group WhatsApp pada Selasa (13/8) malam.

Petugas Kepolisian dari Sasatlantas Polres Polman, Brigpol Syahrul mengkonfirmasi kejadian tersebut, meski belum ada pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Polres Polewali Mandar mengenai detail peristiwa saat berita ini dirilis.

"Kejadian sekitar jam 7 malam, pada waktu shalat Isya," ujar Syahrul via pesan elektronik, Rabu (14/8).

Syahrul mengatakan usai menerima laporan insiden kejadian pihaknya langsung melakukan Olah TKP dan menyampaikan ke unit Gakkum Polres Polewali Mandar. 

"Info lengkapnya di Gakkum ya pak, kami hanya laporan," terang Syahrul.

Ia mengungkap korban Siti Tasha Rosfiani masih sempat dilarikan ke RSUD Andi Depu Polewali, namun sayang nyawa siswa SMA Negeri 2 Majene tersebut tak dapat diselamatkan.

"Dia meninggal dunia di Rumah Sakit," Syahrul. (Har/red)



from MASALEMBO https://ift.tt/8OgU74l
via gqrds

Kamis, 01 Agustus 2024

Api Melahap Tiga Rumah di Majene, Polisi Mulai Ungkap Penyebab

Kondisi rumah warga Timbo-Timbo, Kelurahan Pangngaliali, Banggae, Majene usai dilalap si jago merah, Jumat (2/8/2024) pagi. [Foto: Humas Polres Majene]

MAJENE, MASALEMBO.COM - Musibah kebakaran kembali melanda Kabupaten Majene pada Jumat pagi (2/8/24). Kali ini, tiga unit rumah di Lingkungan Timbo-Timbo, Kelurahan Pangaliali, Kecamatan Banggae, menjadi sasaran amukan si jago merah.

Iptu Edi Jatmika, Kapolsek Banggae, segera mengerahkan personelnya untuk membantu masyarakat dan petugas pemadam kebakaran begitu menerima laporan kejadian. "Insiden terjadi sekitar pukul 05.30 WITA. Tiga rumah warga yang terbakar adalah milik Baharuddin (64), Rahman Umar (60), dan H. Abdul Rahman (60)," ujar Iptu Edi.

Menurut keterangan yang dihimpun, api pertama kali menyala di rumah Baharuddin, seorang penjual bahan bakar eceran. Pagi itu, seusai salat subuh, Baharuddin hendak mengisi botol-botol eceran dari jerigen di gardu penjualannya. Karena listrik padam, ia menyalakan lilin sebagai penerangan dekat botol berisi pertalite.

"Baharuddin kemudian ke kamar mandi. Saat kembali, ia mendapati botol bensin sudah terbakar, membakar gorden dan sebagian rumahnya," jelas Iptu Edi.

Meski Baharuddin segera berteriak minta tolong, api telah menjalar ke rumah tetangganya, Rahman Umar dan H. Abdul Rahman.

Dua unit mobil pemadam kebakaran dari Pemkab Majene tiba di lokasi sekitar pukul 06.00 WITA. Bersama personel Polres Majene, TNI, dan warga setempat, mereka berhasil memadamkan api dalam waktu kurang lebih satu jam.

Pasca pemadaman, Tim Identifikasi Polres Majene melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Meski tidak ada korban jiwa, estimasi kerugian materi belum dapat dipastikan hingga berita ini diturunkan.

Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dalam menangani bahan bakar dan penggunaan api, terutama saat listrik padam. Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati dan memiliki alat pemadam api ringan di rumah sebagai tindakan preventif.


from MASALEMBO https://ift.tt/yzVgOEZ
via gqrds