Kamis, 29 Februari 2024

Ketua IMM Minta Bupati Majene Copot Kadis PU, Ada Apa?

Irwan Japaruddin (ist)


MAJENE, MASALEMBO.COM - Ketua Umum Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Majene, Irwan Japaruddin meminta bupati Andi Achmad Syukri segera mencopot Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Andi Asraf T.

Irwan menyebut, pencopotan Kadis PUPR Majene layak dilakukan karena tidak mengawal dengan serius perbaikan jalan menuju Desa Lombang, Lombang Timur dan Salutahongan, Kecamatan Malunda yang sudah menjadi atensi serius bupati dan wakil bupati.

"Kami bersama masyarakat mengawal pekerjaan jalan telah menemukan pengerjaan sangat tidak profesional termasuk tidak ada transparansi RAB," jelas Irwan Japaruddin, Kamis (22/02/2024).

Padahal perbaikan jalan tersebut, sambung Irwan sudah dijanjikan dengan baik oleh Wakil Bupati Majene. Dia menjanjikan akan diperbaiki dengan baik sebab sangat dibutuhkan masyarakat.

Jalan penghubung desa tersebut setiap hari dilalui puluhan anak sekolah, masyarakat berobat ke Puskesmas termasuk ibu hamil. Juga jalan itu sebagai urat nadi kegiatan ekonomi masyarakat desa yang tiap saat mengangkut komoditas mereka ke pasar.

"Oleh sebab itu, harusnya Kadis PUPR dan jajarannya adalah OPD yang harus serius mengawal perbaikan tersebut tapi nyatanya tidak," pungkas Irwan.

Irwan mengatakan IMM Majene meminta bupati Majene untuk serius mengevaluasi Kadis PUPR Majene termasuk semua proyek infrastruktur agar dikerjakan dengan baik.

Saat berita ini ditayangkan, belum ada keterangan terkait pengerjaan jalan penghubung tiga desa di bagian pegunungan Kecamatan Malunda tersebut. (Ril/har)


from MASALEMBO https://ift.tt/zODlwSX
via gqrds

Jumat, 23 Februari 2024

IMM Sulbar Minta Partai Nasdem Seriusi Pembayaran Upah Saksi di TPS

Ketua DPD IMM Sulbar, Albar Syam (ist)


MAMUJU, MASALEMBO.COM - Merespon berita tentang kegagalan evaluasi dan kontrol Partai Nasdem terhadap kader-kadernya di akar rumput, membuat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Barat angkat bicara. 

Ketua DPD IMM Sulbar, Albar Syam, mengatakan, baru-baru ini muncul berita yang menerangkan tentang Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sulawesi Barat, yang tidak menyalurkan upah (honor kerja) kepada saksi yang dikerahkan di TPS wilayah Sulbar saat pungut hitung suara 14 Februaru lalu. Hal ini menjadi sorotan. 

Berita yang dilansir esensi.com itu, telah dilihat sebanyak 2.685 kali, serta direpost puluhan kali dan menuai beragam komentar.

Ketua DPD IMM Sulbar Albar Syam, menanggapi berita itu dan menyayangkan sikap apatis Nasdem dalam merespon isu yang menyorot kinerja partainya. Menurut Albar, IMM Sulbar sendiri tengah melakukan upaya investigasi melalui Tim Riset dan Kebijakan Publik, yang dilakukan secara internal.

“Kami telah melakukan riset secara serius, bersama dengan teman-teman yang tersebar di kampus PTN dan PTS Sulawesi Barat, kami memang menemukan bukti adanya pengerahan tenaga kerja se-Sulawesi Barat sebagai saksi di TPS dan tersebar secara merata serta tidak dibayar, kami berharap ada iktikad baik dari DPW Partai Nasdem Sulawesi Barat maupun legislatornya, terlebih Legislator Nasdem memiliki mayoritas suara pemilih di Sulawesi Barat pada Pemilu 2024," kata Albar, Sabtu (24/2/2024).

Albar menerangkan, saat pemilu elektebalitas Partai Nasdem sangat baik, sehingga sangat disayangkan apabila berita itu tidak ditindak lanjuti, karena akan berimbas kepada elektebalitias Nadem dan legislatornya.

Albar juga mengatakan bahwa elektabilitas Nasdem dan legislatornya sangat rentan jatuh, apabila berita seperti itu tidak digubris dan diseriusi. IMM Sulbar juga berupaya untuk berkomunikasi kepada Nasdem terkait berita itu, serta berupaya membangun jalur penyelesaian non litigasi, karena menurutnya persoalan itu menjadi tanggung jawab dan wewenang partai secara internal untuk memberikan solusi.

Dikatakan Albar, IMM Sulawesi Barat, juga menyayangkan adanya bukti-bukti kuat berupa rekaman dan pengakuan intimidasi kepada mahasiswa penerima beasiswa aspirasi oleh petugas dan tim pemenangan legislator partai Nasdem. Menurutnya, perlakuan seperti itu sangat jauh dari moralitas berbangsa dan bernegara serta kultur dan budaya yang ada di Sulawesi Barat. 

"Tidak boleh ada upaya apapun untuk memberikan intimidasi kepada penerima bantuan yang bergantung pada partai Nasdem, perihal seperti itu mesti tidak boleh dianggap sepele, sekalipun itu personal, tetapi mesti menjadi tanggung jawab internal partai," ucap Albar.

Menurut Albar, Nasdem sendiri mesti memberikan atensi yang tegas kepada kader-kadernya yang tersebar diakar rumput, bila tidak dilakukan, berarti partai menormalisasi perbuatan seperti itu.

Saat ini, kata Albar, upaya advokasi masih dilakukan oleh IMM Sulawesi Barat, beserta lembaga kepemudaan serta menjalin komunikasi kepada Perhimpunan Penyelamat Pendidikan dan Demokrasi, untuk mengambil sampel sebanyak-banyaknya. 

"Upaya ini sebagai pembuktian khusus penyelesaian jalur litigasi, apabila diperlukan," ungkapnya.

IMM Sulbar, sambung Albar, meminta partai Nasdem, untuk segera menyalurkan upah saksi-saksi yang dikerahkan ke TPS, sebab upah adalah tanggung jawab partai dan menjadi tanggung jawab kemanusiaan.

"Setiap manusia memiliki hak dan martabatnya sebagai manusia, tidak memberikan upah itu menghina kemanusiaan, upah bukan hanya soal nominal, upah adalah soal menghargai kemerdekaan orang lain," tutup Albar. 

Saat berita ini ditayangkan, belum ada pihak dari Partai Nasdem yang dapat dimintai keterangan. Konfirmasi dari pihak Nasdem sedang diupayakan oleh awak redaksi media ini. (Har/red)



from MASALEMBO https://ift.tt/WnK2tMI
via gqrds

Jumat, 09 Februari 2024

Penebangan Kayu Ilegal di Ulumanda Diduga Libatkan Oknum Anggota TNI

Kayu sedang diangkut mobil hartop diduga dari penebangan ilegal di kawasan Ulu Makula, Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene. [Foto warga/ist]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Penebangan kayu tak berizin alias ilegal kembali diungkap warga Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Jumat 9 Februari 2024.

Sejumlah warga mengaku, telah mengetahui adanya aktifitas penebangan kayu di sebuah gunung kecamatan Ulumanda. Warga menyebut, ratusan lembar papan kayu jenis uru telah diangkut dari pelosok Ulumanda ke jalan poros untuk diperdagangkan.

"Saat ini sedang mengangkut kayu uru lebar 60 centimeter (cm), sementara tertampung 500 lembar," kata seorang warga, Jumat (9/2) malam.

Warga menyebut, penebangan ini dilakukan di hutan area Makula, Desa Ulumanda. Ironinya karena pebangan ilegal ini diduga telah dilindungi seorang oknum anggota TNI yang pernah bertugas di Desa Kabiraan sebagai babinsa.

"Katanya ini (kayu) untuk dijual oleh mantan babinsa Desa Kabiraan," ujar warga yang enggan menyebut namanya itu.

Warga lainnya mengungkap, oknum anggota TNI yang terlibat dalam praktek ilegal loging ini berinisial AS. Ia pernah bertugas sebagai babinsa dan saat ini masih aktif sebagai anggota TNI AD di Kabupaten Majene.

Pihak Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Malunda yang dikonfirmasi terkait penebangan ini, membenarkan kejadian tersebut. Namun mereka belum mengetahui apakah penebangan tersebut berada di area hutan lindung, hutan produksi, atau kawasan adat.

"Kita belum bisa memvonis bahwa mereka bekerja di hutan lindung karena belum mendapatkan titik kordinatnya," kata Abd Hamid, Kepala UPTD KPH Malunda, Kabupaten Majene.

Ia mengatakan, pihaknya akan melengkapi data dan informasi untuk dapat bertindak menyikapi maraknya informasi warga terkait penebangan hutan tersebut.

Sementara, Muh Yusuf yang merupakan anggota Kesatuan Polisi Kehutan (Polhut) Daerah Majene, mengatakan aktifitas penebangan itu tak memiliki izin. 

"Untuk saat ini tidak ada izin dari kehutanan, tapi kami dengar ada izin dari pihak adat, kami belum mendapat info lengkapnya," ujar Yusuf dikonfirmasi via telepon, Sabtu.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan dari pihak oknum anggota TNI yang disebut warga sebagai dalang dibalik penebangan kayu di area Makula, Kecamatan Ulumanda itu.

Awak media masih berupaya menkonfirmasi kepada yang bersangkutan. (Har/Red)



from MASALEMBO https://ift.tt/JksVRKL
via gqrds