Senin, 24 Juli 2023

Jalan Rusak, Motor Penjual Ikan di Desa Seppong Terjatuh ke Jurang

Warga mengangkat motor penjual ikan Hamalundin usai jatuh ke sungai di jembatan Desa Seppong, Kecamatan Tammero'do Sendana, Kabupaten Majene. [Foto: Zulfahmi/Facebook]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Seorang penjual ikan mengalami kecelakaan tunggal di Seppong Timur, Desa Seppong, Kecamatan Tammero'do Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Senin 24 Juli 2023. 

Saksi mata kejadian, Sarnang mengatakan, peristiwa ini bermula saat penjual ikan bernama Hamalundin hendak menuju Manyamba untuk menjual ikan.

Namun saat melintas di jembatan, penjual ikan tersebut kehilangan keseimbangan hingga motor dan dagangannya terjatuh ke dalam jurang kurang lebih 7 meter. 

"Pas di ujung jembatan hilang ke seimbangan dan jatuh ke kiri. Untung pengendaranya tersangkut di pinggir jembatan. Motornya saja jatuh ke sungai," kata Sarnang.

Penjual ikan tersebut langsung dibantu warga lantaran trauma dan alami luka di bagian kaki. Sementara motor dan ratusan ekor ikan dievakuasi warga.

"Sekitar 6 jam istirahat di rumah, sore (korban) dijemput keluarga pulang ke rumahnya di Rangas (Kecamatan Banggae)," katanya.

Menurut Sarnang, kondisi jalan tersebut rusak parah dan rawan kecelakaan. Jalan yang merupakan akses utama warga itu terdiri dari bebatuan dan butuh perhatian pemerintah.

"Karena sudah banyak kecelakaan disini, hampir setiap hari," harap Sarnang.

Kejadian ini sempat mengundang simpatik pengguna media sosial Facebook saat akun Zulfahmi memposting, 4 jam sebelum berita ini tayang. 

Beberapa komentar muncul bersimpati, namun juga harapan kiranya Pemerintah setempat segela melakukan perbaikan jembatan di Desa Seppong tersebut.

"Torimo. Ngeri memang lewat situ. Menanjak baru batu2 besar" tulis akun Mariyana Salma.

"Butuh skli perhatian pemerintah memang itu jembatan" nukil akun Hendri Engki. (Wan/Har)


from MASALEMBO https://ift.tt/tiU2JLk
via gqrds

Kamis, 20 Juli 2023

Platform Kampanye Politik AI, Siap Bantu Caleg Tingkatkan Peluang Kemenangan

Diskusi platform kampanye politik dengan format kecerdasan buatan generatif (artificial intelligence) atau AI dengan nama PEMILU.AI digelar di Jakarta, Kamis 20 Juli 2023. [Foto: Budi Alimuddin untuk Masalembo.com]


JAKARTA, MASALEMBO.COM - Platform kampanye politik dengan format kecerdasan buatan generatif (artificial intelligence) atau AI hadir pertama kalinya di Indonesia, dengan nama PEMILU.AI. Berperan sebagai konsultan politik personal, kehadiran platform ini ditujukan untuk membantu para calon anggota legislatif (caleg), memahami lebih dalam terkait aspirasi masyarakat di daerah pemilihan dengan beragam fitur inovatif, untuk meningkatkan peluang kemenangan pemilu.

“PEMILU.AI dirancang untuk menganalisis big data, seperti: data politik, data sosial ekonomi, data demografi, data profil persona caleg, hingga data media sosial dan media online dari daerah pemilihan, sehingga nantinya bisa memberikan rekomendasi microtargeting strategi kampanye tepat sasaran yang sesuai dengan target suara, wilayah dan kelompok sasaran, serta persona caleg,” kata Luky Djani, CEO PEMILU.AI saat diskusi politik tentang PEMILU.AI di Jakarta, Kamis (20/07/2023).

Platform PEMILU.AI ini membantu Caleg memahami kompleksitas landskap politik di Indonesia. Pemilu yang sangat dinamis dan kompetitif, karena beragamnya etnis, budaya, ekonomi dan geografi, seringkali menjadi tantangan bagi para calon anggota dewan perwakilan rakyat.

Platform PEMILU.AI diharapkan menjadi terobosan baru yang solutif, untuk memberikan kesempatan yang sama bagi calon wakil rakyat, khususnya dalam mengupayakan terwujudnya aspirasi masyarakat lewat pemilu yang berintegritas dan setara.

Luky menambahkan, guna mendukung pemilu yang berintegritas, PEMILU.AI menawarkan berbagai tools dan fitur berbasis teknologi generatif AI yang bisa memberikan strategi kampanye berdasarkan persona Caleg, kampanye microtargeting tepat sasaran, hingga strategi komunikasi kampanye pada konstituen.

Dari sisi rekomendasi strategi kampanye, PEMILU.AI dapat membantu calon anggota dewan perwakilan rakyat mendapatkan wilayah sasaran, target suara, rekomendasi strategi, kegiatan dan kelompok sasaran per kecamatan berdasarkan isu kritikal daerah pemilihan, serta rekomendasi berita online di daerah pemilihan. Dari sisi komunikasi kampanye, PEMILU.AI dapat merancang komunikasi kampanye mulai dari slogan, narasi pidato, caption media sosial, target sasaran iklan, dan desain APK, hingga dapat menyediakan aplikasi monitoring timses, yang dirancang untuk membantu calon legislatif meningkatkan peluang memenangkan pemilihan dalam kampanye mereka.

"Platform PEMILU.AI juga dilengkapi dengan aplikasi bernama ‘Tim Sukses’ yang dapat membantu memonitor kegiatan dan mengukur efektivitas Tim Sukses, dalam melakukan canvassing, penggalangan dukungan, dan kegiatan kampanye," terang Luky.

Pengamat Politik, Philips J Vermonte yang turut jadi pembicara mengatakan, beragamnya latar belakang masyarakat Indonesia membuat banyak isu hadir ke permukaan. Hal ini membuat para caleg terkadang kesulitan untuk menentukan isu prioritas yang menjadi fokus utama dalam kampanye politiknya. Oleh karena itu, kehadiran platform PEMILU.AI ini dapat menjadi sarana baru yang inovatif dalam menyusun strategi kampanye yang tepat sasaran dan optimal bagi para calon legislatif.

Hal senada disampaikan Anggota DPR RI Muhammad Farhan. Kata dia, suara dan aspirasi masyarakat menjadi kunci penting saat merumuskan sebuah strategi kampanye, karena strategi kampanye yang dilakukan sudah semestinya didedikasikan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat. "Lewat platform PEMILU.AI yang bisa menampilkan kebutuhan dan isu prioritas masyarakat di suatu daerah, tentu menjadi wadah yang akan sangat membantu rekan-rekan caleg untuk bisa mewujudkan Indonesia yang lebih maju, berdaulat dan kuat," ujarnya.

Sementara Grace Natalie, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI mengaku, PEMILU.AI sejalan dengan dengan fokus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menerapkan ide dan gagasan baru untuk mencapai Indonesia yang bersolidaritas. "Saya mengharapkan platform, PEMILU.AI dapat mempererat relasi antara caleg dan pemilihnya, khususnya generasi muda. Pemilih muda adalah kelompok suara mayoritas pada 2024, dan menjadi target utama PSI," ujarnya.

Tentang PEMILU.AI

PEMILU.AI adalah platform yang memanfaatkan teknologi generative artificial intelligence (AI) dan big data untuk memberikan solusi bagi para calon legislatif dalam meningkatkan efektivitas dan peluang kemenangan kampanye mereka melalui pengumpulan dan analisis data politik yang akurat dan komprehensif. Sebagai konsultan politik personal, PEMILU.AI dirancang menawarkan solusi strategi kampanye berdasarkan persona Caleg, kampanye microtargeting tepat sasaran, hingga strategi komunikasi kampanye pada konstituen.

Platform ini diluncurkan oleh Politicawave by Mediawave, lembaga yang mengembangkan platform Social Media Monitoring & Analytics di Indonesia, bersama dengan Institute for Strategic Initiative (ISI), sebuah lembaga berbasis riset sosial dan politik, dengan tujuan menjawab tantangan kompleks para calon wakil rakyat untuk bisa memahami isu yang dihadapi dan kebutuhan masyarakat, guna bisa menetapkan fokus strategi kampanye yang tepat sasaran.

Informasi selengkapnya terkait platform PEMILU.AI dan beragam fitur yang dapat dimanfaatkan oleh calon perwakilan rakyat dapat dilihat melalui laman pemilu.ai. (Ril/Har)



from MASALEMBO https://ift.tt/ZETh8ub
via gqrds

Selasa, 04 Juli 2023

Senter KIM Diskominfopers Sulbar Sasar Lokus Kemiskinan Ekstrem di 6 Kabupaten

Kepala Diskominfopers Sulbar Mustari Mula saat mengikuti Rapim Pengendalian dan Inflasi Pelaksanaan RKPD-ABPD Tahun Anggaran 2023 di BPM Majene, Selasa, 4 Juli 2023. [Kominfopers Sulbar]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Salah satu program Diskominfopers Sulbar dalam mengedukasi masyarakat adalah program Senter KIM. Ini mendukung proses perkembangan digitalisasi yang ada di desa.

Selama Semester I 2023, program Senter KIM sudah berjalan menyasar enam kabupaten. Bentuk pelaksanaan dengan mendorong pemanfaatan media sosial yang lebih sehat, dan menangkal berita hoaks, pemanfaatan infrastruktur internet yang ada di desa-desa. 

Kepala Diskominfopers Sulbar Mustari Mula menjelaskan, program Senter KIM ini juga mendorong penggunaan internet yang berkualitas, sehingga sasaran Senter KIM juga menyasar lokus kemiskinan ekstrem di pedesaan dengan harapan masyarakat dapat meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan teknologi. 

"Senter KIM ini juga sengaja kita memilih lokus desa yang terbilang masih tertinggal dalam hal teknologi, dengan masuknya senter KIM ke desa tersebut dapat membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat," ungkapnya. 

Untuk melancarkan program ini Diskominfo Sulbar berkolaborasi dan sinergi dengan Diskominfo Kabupaten dan Relawan TIK, membangun desain teknologi navigasi komunikasi internet. 

"Tujuannya agar koneksitas antar penduduk menggunakan perangkat telekomunikasi, baik berbasis radio komunikasi maupun smartphone yang minim jaringan internet dapat terintegrasi dengan baik," ungkapnya. 

Selain mendorong pemanfaatan teknologi di pedesaan, lanjut Mustari, pihaknya juga terus berbenah meningkatkan kualitas Sistem Akuntabilitas Kineja Instansi Pemerintah (SAKIP) dengan mendorong Sistem Pelayanan Berbasis Elektronik di Lingkup Pemprov Sulbar. 

Itu disampaikan Kepala Dinas Kominfo Sulbar Mustari Mula saat memaparkan Indeks Kinerja Utama (IKU) di hadapan Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh bersama Sekprov Muhammad Idris pada Rapat Kerja Pimpinan Pengendalian dan Inflasi Pelaksanaan RKPD- ABPD Tahun Anggaran 2023 Provinsi Sulbar di Aula Badan Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Majene, Selasa, 4 Juli 2023. 

Disebutkan, nilai SAKIP lingkup OPD di angka 80 poin. Indeks SPBE perangkat daerah 4,2 poin, tingkat capaian kinerja anggaran lingkup OPD 98,5 persen, tingkat tatakelola manajemen ASN lingkup OPD 75 persen, dan nilai reformasi birokrasi 30 poin.

Selain itu, peningkatan juga terjadi pada pengelolaan data statistik sektoral dengan persentase cakupan
 pemenuhan data statistik dan
 informasi pembangunan
daerah yang akurat 100 persen. Begitu juga mengenai penyebarluasan informasi yang ada dengan persentase penyebarluasan informasi melalui pengelolaan
informasi dan komunikasi
publik di angka 85 persen.

"Begitu juga untuk keamanan sistem, persentase pengamanan informasi, pengamanan sistem elektronik aplikasi
dan pengamanan signal sudah di angka 100 persen," kata Mustari.

Mustari menjelaskan, pentingnya penerapan SPBE untuk mewujudkan tatakelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

"Ini juga sekaligus menjawab harapan masyarakat akan hadirnya pelayanan publik yang  murah, pelayanan bermutu dan pelayanan yang transparan," pungkasnya. (Ril/Red)


from MASALEMBO https://ift.tt/luVpZUC
via gqrds

Minggu, 02 Juli 2023

Krisis Dampak Internet di Desa

Muh Takdir
(Mahasiswa Universitas AMIKOM Yogyakarta)


PADA suatu masa di sebuah desa terpencil, tercipta keajaiban teknologi yang mengubah kehidupan penduduknya. Sebuah proyek ambisius pemerintah membawa jaringan internet ke desa tersebut, dengan harapan meningkatkan akses informasi, peluang ekonomi, dan konektivitas dengan dunia luar.

Awalnya, kedatangan internet memberikan kegembiraan bagi warganya. Mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga yang berada di kota besar, mengeksplorasi berbagai pengetahuan dari seluruh dunia, dan membuka peluang bisnis baru. Namun, dampak positif ini tidak berlangsung lama.

Seiring berjalannya waktu, dampak negatif jaringan internet mulai muncul. Warga desa, khususnya generasi muda, terlalu terikat pada perangkat digital mereka. Mereka lebih suka menghabiskan waktu di dunia maya daripada menghargai budaya dan kearifan lokal mereka. Tradisi adat dan seni yang selama ini diwariskan secara turun-temurun mulai pudar.

Selain itu, akses mudah ke berita dan informasi tidak selalu membawa manfaat. Desa menjadi terkena imbas berita palsu dan konten yang merusak moral serta memicu konflik sosial di antara warganya. Terjadilah perpecahan antar kelompok yang sebelumnya hidup berdampingan dengan damai.

Melihat perubahan drastis ini, pemerintah desa dan lembaga adat menyadari pentingnya campur tangan untuk menangani krisis ini. Mereka mengadakan pertemuan bersama para tetua, pemuka agama, dan tokoh masyarakat untuk mencari solusi.

Pemerintah desa mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi dampak negatif jaringan internet di desa tersebut. Mereka menyusun program edukasi yang mendorong kesadaran tentang pentingnya menjaga tradisi dan budaya lokal. Kegiatan-kegiatan seperti kursus kerajinan tradisional, pertunjukan seni, dan ceramah tentang nilai-nilai adat diadakan secara rutin.

Selain itu, mereka mengimplementasikan aturan terkait penggunaan internet di desa. Mereka menyediakan akses internet di titik-titik tertentu dan hanya dalam waktu yang terbatas. Dengan demikian, warga desa diharapkan dapat menggunakan internet dengan bijak dan tetap terhubung dengan kehidupan di sekitar mereka.

Lembaga adat juga berperan penting dalam proses ini. Mereka mengadakan pertemuan adat khusus untuk membahas pentingnya mempertahankan identitas budaya dan nilai-nilai lokal. Melalui kearifan yang telah diakui oleh nenek moyang, mereka mengingatkan warga bahwa teknologi, termasuk internet, harus diintegrasikan dengan bijaksana dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Para tetua dan pemuka adat membimbing generasi muda dalam memahami nilai-nilai warisan leluhur. Mereka mengajarkan tentang pentingnya menjaga keharmonisan antara teknologi modern dan kearifan lokal. Acara-acara seperti ceramah, diskusi kelompok, dan ritual adat diadakan secara berkala untuk meningkatkan pemahaman dan rasa kebanggaan terhadap budaya mereka.

Dalam penanganan dampak negatif jaringan internet, pemerintah desa dan lembaga adat juga bekerja sama dengan pihak sekolah. Mereka melibatkan guru-guru dalam memberikan pendidikan tentang penggunaan internet yang bertanggung jawab. Program literasi digital dan kesadaran media dilaksanakan untuk melatih keterampilan kritis dan mengajarkan warga desa tentang sumber informasi yang dapat dipercaya.

Selain itu, pemerintah desa mendirikan pusat komunitas yang berfungsi sebagai tempat interaksi sosial dan pendidikan di luar dunia maya. Pusat ini menawarkan berbagai kegiatan seperti kelompok studi, klub seni, dan pertunjukan budaya. Tujuannya adalah membangun jaringan sosial yang kuat dan mempromosikan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan bersama.

Dengan upaya yang gigih dari pemerintah desa dan lembaga adat, perlahan tapi pasti, desa mulai menemukan kembali keseimbangan antara teknologi modern dan tradisi lokal mereka. Warga desa menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga akar budaya mereka sambil tetap terbuka terhadap kemajuan teknologi.

Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah desa, lembaga adat, dan masyarakat, dampak negatif jaringan internet secara bertahap berhasil dikelola. Generasi muda menjadi lebih menghargai tradisi dan kearifan lokal, sementara tetap memiliki akses terhadap dunia luar melalui internet.

Desa tersebut menjadi contoh bagi desa-desa lain tentang pentingnya mempertimbangkan dampak sosial dan budaya dari kemajuan teknologi. Melalui kerja sama yang harmonis antara pemerintah desa dan lembaga adat, mereka berhasil menciptakan lingkungan yang seimbang, di mana teknologi dapat dimanfaatkan dengan bijak dan budaya lokal tetap terjaga dengan baik. (*)


from MASALEMBO https://ift.tt/kp5hdLC
via gqrds