Senin, 26 Desember 2022

Mengapa Orang Berbuat Jahat?

Oleh : Laode Abdul Faris, S.H., M.M

(Penulis adalah Pembimbing Kemasyarakatan Ahli Muda Balai Pemasyarakatan Kendari)


KENDARI, MASALEMBO.COM - Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika berbicara tentang kejahatan? Maka sering kali yang pertama muncul dalam benak kita adalah pelaku kejahatan itu sendiri.

Kita terkadang langsung menyebut mereka penjahat, kriminal, atau lebih buruk lagi sampah masyarakat. Pada umumnya kita sudah terbiasa atau dibiasakan memandang pelaku sebagai satu-satunya faktor dalam kejahatan.

Tidak mengherankan bila upaya penanganan kejahatan masih terfokus hanya pada tindakan penghukuman terhadap pelaku. Memberikan hukuman kepada pelaku masih dianggap sebagai obat yang manjur untuk menyembuhkan luka, derita, ataupun kerugian korban.

Padahal sesungguhnya kejahatan juga tidak serta merta muncul secara tiba-tiba. Akan tetapi banyak faktor yang menjadi penyebabnya mengapa orang berbuat jahat.

Mungkin kita masih ingat dulu ada program salah satu siaran televisi swasta yang tayang setiap harinya dengan topik “sergap”. Dalam siaran tersebut disajikan beberapa berita kriminal di berbagai wilayah Indonesia.

Bila diikuti siaran beritanya, maka ada hal unik diakhir segmen topiknya dengan menampilkan seorang pria bertubuh besar, tinggi, bertato, dan bertopeng. Dari balik jeruji besi, dia menyampaikan pesan bang napi kepada seluruh penonton setianya. Bahwa “kejahatan tidak hanya terjadi karena niat dari pelakunya, tetapi juga terjadi karena adanya kesempatan. Maka waspadalah!!!!!!! waspadalah!!!!!!”.

Pesan bang napi tersebut memberikan informasi kepada kita bahwa setidaknya ada dua hal yang menyebabkan orang berbuat jahat yaitu pertama, adanya niat yang bersumber dari dalam diri pelaku, dimana dipengaruhi oleh alasan personal menjadi penyebab seseorang melakukan tindakan kriminal.

Hal ini disebabkan oleh sifat alami dari sebuah tindakan yang jahat yaitu keegoisan dan didorong oleh perasaan negatif seperti ketakutan, kecemburuan, dan kemarahan. Degradasi mental juga dapat muncul karena beberapa orang yang mengalami tingkat stress, depresi, dan tidak dapat melampiaskan kekesalannya.

Hal ini membuat mereka berbuat jahat kepada orang lain untuk dapat meredam kekesalan dan emosinya. Selain itu, kesulitan ekonomi juga turut mempengaruhi niat seseorang untuk berbuat kejahatan. Misalnya mencuri, merampok, membunuh, dan melakukan perbuatan jahat lainnya demi memperoleh uang, barang yang diinginkannya ataupun mencapai tujuan yang direncanakan.

Faktor kedua yang menyebabkan orang berbuat jahat adalah kesempatan. Dimana kesempatan berupa waktu, peluang, atau keleluasaan seseorang untuk melakukan perbuatan jahat. Misalnya seseorang tidak akan pernah korupsi bila tidak ada peluang menguasai atau mengelola keuangan.

Menjadi seorang pejabat penting akan lebih mudah melakukan tindakan penyalahgunaan keuangan karena memiliki waktu yang cukup leluasa dan dalam penguasaannya. Sehingga semakin tinggi kedudukan seseorang, maka disaat yang bersamaan semakin terbuka kesempatannya berbuat jahat.

Tergantung pada yang bersangkutan apakah memanfaatkan peluang tersebut untuk melakukan kejahatan atau justru mempergunakannya sebagai peluang kebaikan. Contoh lain, juga kadang kita tanpa menyadarinya suka mempertontonkan kemewahan di depan umum. Atau mempertontonkan perolehan uang banyak dimedia sosial.

Hal ini secara tidak langsung membuka peluang kepada perampok untuk mengintai kita, mengintai rumah kita, keluarga kita, bahkan mengancam keselamatan jiwa. Telah banyak korban penjambretan akibat menggunakan handphone saat berkendara.

Juga banyak terjadi pemerkosaan dan pencabulan akibat pergaulan bebas. Dan masih banyak lagi kejahatan yang terjadi karena adanya kesempatan yang tersedia. Oleh karena itu, melalui pesan bang napi tersebut maka kita mendapatkan minimal tiga pembelajaran penting yaitu pertama, kita meluruskan niat bagaimanapun kesempatan terbuka.

Untuk mendapatkan niat yang lurus tentu dapat dilakukan dengan pendekatan spiritual. Orang yang baik agamanya akan selalu merasa ada yang mengawasi perbuatannya dan tidak memiliki peluang untuk berbuat jahat.

Sekalipun niat tidak dapat disentuh oleh hukum pidana sebelum terjadinya perbuatan, akan tetapi pengaruhnya sangat besar dalam menentukan perbuatan seseorang. Kedua, kita tidak boleh menjadi salah satu orang yang menciptakan kesempatan terhadap pelaku kejahatan.

Misalnya tidak memamerkan barang mewah dimedia sosial, tidak menyimpan handphones yang mudah dijangkau saat berkendara di jalan raya, dan lain sebagainya. Ketiga, agar kita selalu waspada. Dengan demikian kita  telah melakukan satu tindakan sederhana, namun dampaknya cukup signifikan.***
 


from MASALEMBO https://ift.tt/3mCNRj1
via gqrds

Jumat, 16 Desember 2022

Disdikpora Pasangkayu Sebut Pemberangkatan Atlet Porprov Sudah Sesuai Prosedur

Suasana saat pemberangkatan atlet Porprov Kabupaten Pasangkayu. [Foto: Edison S/masalembo.com]


PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Menepis berita miring tentang pemberangkatan atlet Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IV kontingen Kabupaten Pasangkayu, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Sulaeman Sahar, SE angkat bicara. Sulaeman mengungkapkan bahwa pemberangkatan atlet Porprov Pasangkayu ke Mamuju sudah sesuai prosedur.

"Sebelum berangkat semua atlet Porprov diberikan pembekalan dan sudah diberikan uang saku, jadi saya anggap sudah sesuai prosedural," ungkap Sulaeman S saat diwawancarai via telepon, Sabtu (17/12/2022).

Lelaki yang akrab disapa Buyung ini juga menjelaskan, anggaran KONI tahun 2022 hanya Rp 1 miliar untuk seluruh kegiatan KONI, dan untuk atlit Porprov yang berangkat dari kontingen Pasangkayu sebanyak 400 orang. Mereka terdiri atlet beberapa cabang olahraga (Cabor) dan official masing-masing Cabor.

"Jadi anggaran 1 milyar itu jumlah anggaran keseluruhan KONI, bukan hanya sekedar pemberangkatan Porprov," ucapnya.

Menanggapi soal baju devile yang sebelumnya dikeluhkan oleh salah satu atlet, Sulaeman Sahar menjelaskan bahwa memang ada keterlambatan, namun semuanya sudah teratasi sehari setelah para atlet tiba.

"Memang terlambat, hanya karena persoalan pengiriman. Namun semuanya sudah teratasi dan tiba sehari setelah atlet kita tiba di lokasi Porprov," jelasnya.

Diakhir wawancaranya, Sulaeman Sahar meminta kepada masyarakat Kabupaten Pasangkayu mendo'akan para atlet agar bisa menorehkan prestasi yang membanggakan Daerah Pasangkayu.

"Mohon do'a dan restu masyarakat Kabupaten Pasangkayu, agar para atlet kita dapat pulang dengan prestasi yang sangat membanggakan dan mengharumkan nama Daerah Pasangkayu yang kita cintai," harapnya. (Eds/Har)


from MASALEMBO https://ift.tt/uSUvBXN
via gqrds

Waduh, Atlet Porprov IV Kabupaten Pasangkayu Mengaku Kelaparan dan Tak Dapat Baju Devile

Kontigen Kabupaten Pasangkayu saat berangkat ke kota Mamuju untuk mengikuti Porprov IV Sulbar. [Foto: Edison S/Masalembo.com]


PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Pekan Olahraga Provinsi IV Sulawesi Barat kini dimulai. Namun dibalik pelaksanaan pekan olahraga bergensi antar kabupaten Se-Sulbar itu terdapat cerita miris. Hal ini terjadi dalam rombongan Porprov IV kontingen Kabupaten Pasangkayu.

Diceritakan dari beberapa peserta atlet Porprov dari Kabupaten Pasangkayu, saat pemberangkatannya Kamis 15 Desember 2022 para atlet merasa kelaparan. Pasalnya, selama dalam perjalanan yang menelan waktu kurang lebih 5 hingga 6 jam, para atlet tidak diberi makan, sehingga ada beberapa atlet yang mulai merasa lemah karena kekurangan tenaga akibat merasa kelaparan.

"Bayangkan saja pak, kami berangkat dari rumah hingga pelepasan sekitar jam 2 siang hari untuk pemberangkatan ke Kota Mamuju tempat pelaksanaan Porprov, kami tidak diberi makan, padahal kami sudah kelaparan. Nanti sampai di Mamuju jam 11 dimalam hari baru kami dikasih makan," ungkap Sabring, S.AP, salah satu rombongan kontingen atlet Pasangkayu dari Cabang Olahraga (Cabor) Catur saat diwawancarai via telepon, Jumat (16/12/2022).

Lelaki yang akrab disapa Abbink ini juga menjelaskan kekecewaannya kepada pengurus dan Dinas Pengelola Anggaran KONI. Menurutnya, Tahun Anggaran 2022 ini, Anggaran KONI dapat dikatakan lumayan besar, namun persiapan menghadapi Porprov terkesan tidak ada.

"Gimana mau menghasilkan atlet-atlet berprestasi dari cabor yang ada, kalau dalam menghadapi Porprov saja tidak ada kesiapan dan terkesan hanya sebuah formalitas," ucapnya.

Lebih jauh Sabring mengutarakan unek-uneknya menambahkan, dalam menghadapi Porprov 2022 ini, tidak ada kesiapan yang dilakukan. Hal ini menurutnya dapat dilihat dari kesiapan anggaran, kesiapan makanan atlet hingga kesiapan baju devile.

"Bayangkan saja malunya kami saat proses masuknya pembukaan devile, hanya kami dari Kabupaten Pasangkayu yang tidak mempunyai baju devile. Yang ada kami hanya dijanji terus, katanya nanti pasti ada, namun sampai saat ini belum ada kelihatan meski hanya selembar," tegasnya. 

Saat berita ini dirilis, belum ada keterangan dari pihak KONI atau penanggung jawab kontigen Kabupaten Pasangkayu. Awak masalembo.com akan melaporkan konfirmasi selanjutnya dari pihak terkait. (Eds/Har)


from MASALEMBO https://ift.tt/01GjgWU
via gqrds

Rabu, 14 Desember 2022

Sebulan Bertugas di Pasangkayu, Dandim 1427 Bertemu Para Insan Pers

Pertemuan Dandim 1427 Pasangkayu Letkol Inf Rachmat Yunus dengan para insan pers, Rabu (14/12/2022). [Foto: Edison S/masalembo.com]


PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Hampir genap sebulan menjabat sebagai Dandim 1427 Pasangkayu, Letkol Inf Rachmat Yunus mengundang dan melakukan pertemuan bersama insan pers, Rabu (14/12/2022).

Dalam pertemuan tersebut Letkol Inf Rachmat Yunus didampingi sejumlah perwira. Diantaranya Pasi Logistik Kodim 1427 Kapten Inf Muh Barki, Pasi Ops Letda Inf Faisal Jaya, Pasi Pers Letda Inf Bahar Talatta dan sejumlah pejabat Kodim 1427 lainnya.

Dalam pertemuan tersebut, Dandim Rachmat Yunus sedikit bercerita tentang perjalanan kariernya untuk lebih dekat dengan awak media. Ia mengungkapkan dirinya hidup di tengah-tengah keluarga wartawan.

Rachmat Yunus juga mengungkapkan bahwa insan pers bisa sangat berbahaya meskipun tidak memiliki senjata seperti halnya seorang prajurit aparat.

"Meski tidak memiliki senjata seperti halnya seorang prajurit, namun seorang wartawan dapat menjatuhkan dan mengangkat seseorang melalui tulisannya," ujarnya.

Rachmat Yunus menambahkan bahwa ia berharap agar insan pers yang ada di Kabupaten Pasangkayu dapat kompak dan tetap menjunjung kebersamaan agar tetap terlihat kuat.

"Tetap jaga kekompakan dan selalu berhati-hati dalam membuat pemberitaan, jangan sampai ada berita yang berbau SARA yang dapat memecah belah hingga dapat menimbulkan kericuhan di daerah yang kita cintai ini," harapnya.

Lebih jauh Rachmat mengungkapkan keinginannya untuk menjadwalkan coffe morning secara rutin bersama insan pers di kabupaten paling utara Sulbar itu. Ia berharap melalui pertemuan awal ini dapat tercipta kemitraan yang erat antara TNI dalam jajaran Kodim 1427 Pasangkayu dengan insan media.

"Saya berharap insan pers dapat bersinergi dengan anggota TNI kami di lapangan, saling membantu memberikan informasi dan satu hal lagi, 24 jam saya akan selalu terbuka untuk rekan-rekan pers," pungkasnya. (Eds/Har)


from MASALEMBO https://ift.tt/ZMAjktG
via gqrds

Kamis, 01 Desember 2022

Kapolres Majene Ajak Insan Pers Ciptakan Kamtibmas Kondusif Lewat Berita

Pertemuan "Coffee Morning" sejumlah wartawan dengan Kapolres, Dandim dan Kajari Majene, Jumat (2/12/2022). [egi/masalembo.com]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Kapolres Majene AKBP Febryanto Siagian bersama Dandim Letkol Ricad Harisab dan Kajari Beny Siswanto menggelar silaturahim dengan sejumlah wartawan, Jumat (2/12/2022). Kegiatan ini dikemas dalam "Coffee Morning" di salah satu Cafe di Majene.

Kapolres, Dandim, Kajari bersama para wartawan berbincang santai sembari menikmati kopi dan sarapan pagi yang disiapkan.

Mengawali sambutannya, Kapolres mengatakan ini adalah bagian dari kegiatan silaturahmi sekaligus bincang ringan menyikapi perkembangan situasi kamtibmas di Kabupaten Majene. Ia berharap, agar para insan pers turut serta menjaga kondusifitas Kamtibmas melalui pemberitaan yang akurat.

"Mungkin ada curhatan atau ada hal yang perlu disampaikan bisa kita bahas bersama di sini," kata Kapolres.

Terkait pemberitaan, kata Kapolres, jika ada informasi yang belum pasti agar tidak langsung diberitakan sehingga tidak bias.

"Mohon ada kontrol untuk mengantisipasi informasi-informasi hoaks yang menyebar di tengah masyarakat," ujar Kapolres.

Kapolres mengatakan, setiap informasi yang disajikan harus melalui konfirmasi dan sinergi yang baik untuk penyampaian pemberitaan yang akurat.

"Saya berharap bersama Pak Dandim dan Kajari sekali lagi berharap kepada rekan wartawan, dapat membantu menciptakan keamanan, ketertiban serta kondusifitas wilayah Majene, khususnya pada penyajian berita,” Kapolres berharap.

Sementara itu, Dandim dan Kajari mengapresiasi kegiatan "coffee morning" ini. Bahkan berharap bisa terus berkesinambungan untuk membangun sinergi yang lebih baik dalam menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah Majene.

"Rekan-rekan wartawan diharapkan dapat membantu untuk menciptakan situasi yang kondusif, aman dan tenang. Tentu lewat pemberitaan yang postif dan membangun," tuturnya.

Pada kesempatan yang sama Ali Mukhtar selaku wartawan yang dituakan di wilayah kabupaten Majene juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Kapolres, Dandim hingga Kajari.

Kegiatan seperti ini patut kita apresiasi agar kedepannya dapat terus berjalan guna meningkatkan kerjasama yang lebih baik. Demikian harapan Ali Mukhtar, wartawan senior yang anggota AJI Mandar itu.

Hal senada juga disampaikan Fajaruddin Soenoe dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulbar. "Kami mewakili rekan wartawan siap bermitra membantu tugas Kapolres, Dandim dan Kajari untuk menciptakan Majene yang sejuk aman dan kondusif, ” ujarnya. (Ril/Hr)


from MASALEMBO https://ift.tt/wlhVLTn
via gqrds