Rabu, 24 Agustus 2022

Polisi dan Wartawan Ibarat Simbiosis mutualisme


Masalembo.com, Asahan - Kapolres Asahan AKBP Roman Smaradhana Elhaj gelar silatruhami dengan insan pers, di Aula Wira Satya Polres Asahan, Rabu (24/8/2022).

Ditempat yang sama Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan Indra Sikoembang mewakili para wartawan menyebutkan selama ini hubungan yang dibangun Polres Asahan dengan pers berjalan baik.

Menurutnya, hal itu perlu ditingkatkan sebagai hubungan saling membutuhkan dan saling menguntungan (Simbiosis mutualisme) di antara keduanya.

Sedangkan Kapolres yang didampingi Kasi Humas Polres Asahan Ipda Boris Regan Pardosi mengatakan membangun komunikasi dengan wartawan merupakan salah satu program Kapolri.

"Kami perlu berita dan pencitraan yang akan disampaikan media, 
apalagi sekarang kondisi yang kurang baik karena itu mohon dukungan dan kerja samanya," ujar mantan Kapolres yang baru menjabat di Polres Asahan.

Selain itu Kapolres juga berharap bisa terus menjalin komunikasi dengan dua arah.

"Kalau komunikasi dua arah sudah berjalan berarti bisa mencegah terjadinya berita hoaks" kata Kapolres.

Sedangkan Kasi Humas Polres Asahan Ipda Boris Regan Pardosi mengatakan silaturahmi yang dibuat diharapkan menjadi agenda dalam mendukung program Kamtibmas Polres Asahan.(MI)


from MASALEMBO https://ift.tt/hl7Uzb2
via gqrds

Minggu, 21 Agustus 2022

Waduh, Ada 2 Ekor Sapi Ditemukan Mati di Pekarangan Kantor Ini

Tampak seekor sapi ditemukan mati di pekarangan Kantor Kesbangpol Pasangkayu. (Masalembo.com/Edison)



PASANGKAYU, MASALEMBO.COM - Dua ekor sapi ditemukan mati di depan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulbar, Senin (22/8/2022).

Belum diketahui pasti penyebab matinya sapi milik warga tersebut. Sapi mati itu ditemukan oleh staf Kesbangpol yang hendak masuk kantor.

Untuk mengetahui lebih jauh penyebab kematian dua ekor sapi, dan apakah terkait dengan penyakit jumrana atau penyakit mulut dan kuku (PMK), wartawan mencoba menghubungi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Pasangkayu, Agus Subakti. Namun hingga berita ini dirilis awak media tak memperoleh jawaban. Nomor yang bersangkutan tidak aktif sehingga belum mendapat tanggapan.

Masyarakat setempat berencana akan bergotong-royong mengubur bangkai sapi tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan kedepannya.

"Demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat berencana akan menguburkannya secara gotong-royong," ungkap warga yang sempat berada di lokasi matinya sapi tersebut. (Edison)


from MASALEMBO https://ift.tt/xHXVDqw
via gqrds

Kamis, 11 Agustus 2022

Seorang Wanita, Warga Mamasa Ditemukan Tewas Gantung Diri

Inilah tempat kejadian perkara seorang perempuan ditemukan tewas tergantung diri oleh suaminya sendiri. [Ist/Masalembo.com]



MAMASA, MASALEMBO.COM - Seorang wanita di Mamasa diduga melakukan gantung diri di rumahnya. 

Peristiwa tersebut terjadi di Lope, Desa Buntu Buda, Kabuten Mamasa, Sulawesi Barat, Jumat,  12 Agustus 2022.

Dari pantauan wartawan di tempat kejadian perkara, awalnya perempuan inisial H ditemukan oleh suaminya sepulang dari mengambil pakan ternak.

"Saat saya pulang dari kandang ternak rumah saya terkunci dari dalam pak, setelah saya cek dari jendela saya melihat istri saya dalam keadaan tergantung," ungkap suami yang enggan dituliskan namanya, Jumat (12/08/22).

Sementara petugas kepolisian belum bisa memberikan keterangan tentang motif meninggalnya korban.

Sampai berita ini diturunkan, jenazah H masih berada di kediamannya dan telah ditangani oleh tim Polres Mamasa. 

Wartawan masih melakukan upaya untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. (Hr/Red)


from MASALEMBO https://ift.tt/sfaUhg4
via gqrds

Sabtu, 06 Agustus 2022

Dugaan Korban Perampokan, Suami-Istri di Aralle Tewas Dibunuh

Tempat Kejadian, rumah warga dugaan korban perampokan dan pembunuhan. [Foto: Akun FB Mamasa Dalam Berita]


MAMASA, MASALEMBO.COM - Beredar informasi dugaan pembunuhan pasangan suami-istri (Pasutri) di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Minggu (7/8/2022).

Kedua pasutri tersebut merupakan agen BRI link di daerah itu.

Informasi tersebut diunggah melalui Facebook oleh akun Mamasa Dalam Berita (MDB) hingga menjadi viral. Kejadian disebut pada subuh tadi.

Kedua korban diduga dibunuh oleh perampok. Kejadian sekira subuh pagi telah terjadi perampokan uang dan pembunuhan di depan SMP Negeri 1 Aralle.

"Kejadian tanggal 7 Agustus 2022," demikian keterangan itu dikutip dari akun Facebook, Mamasa Dalam Berita.


Sementara, Kapolres Mamasa AKBP Harry Andreas dikonfirmasi memberikan keterangan singkat.

"Semoga cepat terungkap ya," kata Kapolres dikutip hariannews.com media lokal setempat.

Ia memberikan keterangan pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara.

Dari kejadian ini seorang anak perempuan dikabarkan selamat dalam rumah bernama Amanda. Satu anak lainnya dirujuk ke rumah sakit di Mamuju dalam kondisi kritis. (Gr/Red)


from MASALEMBO https://ift.tt/RpZ3WoE
via gqrds

Senin, 01 Agustus 2022

Tolak Mediasi, Ibu Korban Pencabulan Anak di Majene Minta Pelaku Diproses Hukum

Ilustrasi [net]


MAJENE, MASALEMBO.COM - Keluarga korban dugaan pencabulan anak di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene menolak untuk dimediasi. Pihak keluarga mendesak kepolisian segera menahan dan melakukan proses hukum terhadap terduga pelaku.

"Saya mau segera diproses," kata J ibu korban, Senin (1/8/2022)

Korban merupakan anak berusia 8 tahun, murid kelas 3 salah satu SD di Kabupaten Majene. Sementara terduga pelaku AC adalah tetangga korban sendiri, bahkan masih ada hubungan kekerabatan.

Keluarga korban mengaku, sebelumnya sempat ditawari pihak pelaku untuk berdamai melalui mediasi. Namun mereka menolak dan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek setempat.

Informasi yang dihimpun laporan ke Polsek telah dilimpahkan ke Polres Majene, namun hingga berita ini dirilis terduga pelaku belum dilakukan penahanan.

Adapun peristiwa pelecehan seksual yang diceritakan korban kepada ibunya terjadi pada Jumat 29 Juli sore lalu.

Saat itu korban berjalan kaki dari kediaman orang tuanya menuju rumah neneknya yang berjarak kurang lebih 400 meter. Di tengah perjalanan korban lewat di depan rumah pelaku.

Tiba-tiba terduga pelaku muncul memanggil nama korban. Dia mengajak mampir tetapi korban menolak. Pelaku lalu yang sudah berkeluarga dan punya anak satu itu berjalan mendekati korban. Ia menarik tangannya dan mengiming-imingi.

"Dia (pelaku) bilang ayo saya kasih liat tawon," cerita J, ibu korban.

Dengan rasa penasaran korban akhirnya tertarik. Pelaku sontak menggendong korban memanjat pagar tembok rumahnya yang saat itu kosong. "Setelah di dalam pagar korban bertanya manaji tawon, namun dia (pelaku) menjawab dao parocaq (jangan ribut)."

Di saat itulah korban melancarkan aksinya bejatnya hingga membuat korban dihantui rasa takut. 

Ibu korban mengungkap bahkan hingga saat ini korban masih trauma. Ia kerap ketakutan jika melihat laki-laki, apalagi kalau melihat si pelaku, korban langsung merinding takut.

Dinas Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Pemda Majene telah menerima laporan kejadian tersebut. Dinas PPA telah menurunkan tim untuk melakukan pedampingan kasus tersebut.

"Dia (kobran) sudah di Majene masih tinggal bersama keluarga, kami telah memfasilitasi kendaraan dan teman satgas (mengadvokasi)," kata Kepala Dinas PPA Majene, Riadiah Zakariyah via telepon, Senin siang.

Sementara, Kapolsek Malunda IPTU Muh Alim memastikan, laporan kasus tersebut telah sampai ke Polres Majene, Senin (1/8) sore tadi. (Hr/Red)



from MASALEMBO https://ift.tt/4CT5EMI
via gqrds