Minggu, 28 November 2021

Buntut Surat Edaran Rektor, Demo Mahasiswa Unismuh Blokir Jalan

Mahasiswa Unismuh saat menggelar aksi unjuk rasa menolak surat edaran rektor. [Ist/masakkasartoday.com]


MAKASSAR, MASALEMBO.COM - Ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang Kampus Unismuh, Sabtu (27/11/2021).

Demonstrasi tersebut merupakan buntut dari surat edaran Rektor Unismuh Makassar Nomor 1435/05/A.4-II/XI/43/2021 tentang larangan pelaksanaan kegiatan kaderisasi oleh mahasiswa di tingkat universitas, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Badan Eksekutif Mahasiswa. (BEM).

Aksi berlangsung meski diguyur hujan. Para demonstran kemudian membakar ban bekas dan naik ke salah satu truk yang berhenti, mereka meneriakkan segala aspirasi.

“Tindakan kami hari ini menuntut keputusan rektor yang kami anggap tidak adil, yaitu pelarangan proses kaderisasi di lembaga HMJ, khususnya BEM dimana posisi kami sebagai lembaga internal kampus,” kata Ikram, Ketua BEM FISIP Unismuh saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/11/2021).

Demonstrasi kemudian berlanjut di kampus tepat di depan gedung rektorat Menara Iqra Unismuh. Semua mahasiswa yang beraksi kembali meneriakkan aspirasi dan tuntutannya dan kembali membakar ban.

Diketahui, surat edaran rektor yang dikeluarkan pada 25 November 2021 hanya mengizinkan kegiatan kader Persyarikatan Muhammadiyah dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan melarang proses kaderisasi dilakukan oleh lembaga lain.

Namun, ratusan mahasiswa yang terdiri dari berbagai HMJ dan BEM se-Unismuh menolak keputusan rektor dan menuntut pencabutan surat edaran yang dinilai tidak adil itu.

“Semua teman-teman kami dari HMJ dan BEM merasa diabaikan, kami menuntut agar SK rektor ini dicabut,” kata Erick Febriansyah, jenderal aksi massa lapangan. Hingga berita ini ditulis, Wakil Rektor III Unismuh Bidang Kemahasiswaan tidak menjawab panggilan wartawan. (Andini).

Sumber: Makassartoday.com


from MASALEMBO https://ift.tt/3nXvJ78
via gqrds

Jumat, 12 November 2021

Wakapolres Berikan Edukasi Tentang Manfaat Vaksinasi



MAJENE, MASALEMBO.COM – Sosialisasi dan edukasi tentang vaksinasi intensif di lakukan jajaran Polres Majene kepada orang tua siswa guna menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Majene.

Wakapolres Majene AKP Ujang Saputra saat melakukan pertemuan dengan orang tua siswa di SMP Negeri 2 Majene, Kamis (11/11/2021) mengatakan, pihaknya mengajak kepada orang tua wali murid agar memberi pemahaman kepada anak-anak agar tidak takut untuk divaksin.

“Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk membentuk kekebalan imunitas dan mencegah penularan virus Covid-19 di masyarakat terutama di lingkungan pendidikan, sehingga para pelajar di Kabupaten Majene, ketika nantinya melaksanakan pembelajaran tatap muka mereka sudah mempunyai kekebalan imunitas yang baik,” ujarnya.

Para siswa siswi merupakan tunas-tunas bangsa yang cerdas dan sehat, jadi jangan terpengaruh dengan isu ataupun berita hoax yang beredar diluar mengenai vaksin karena vaksinasi ini bertujuan mendukung terciptanya kekebalan tubuh atau herd immunity serta agar situasi pandemi ini segera berakhir khusunya di Kabupaten Majene

Dalam kesempatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala PKM Banggae 2, Staf DINKES Kabuoayrn Majene, Kepalas Sekolah SMP Ngeri 2 Majene dan para orang tua siswa.

Sementara itu kepala Sekolah SMPN 2 Majene Rahmatika mengucapkan terimaksih atas kedatangan langsung Wakapolres Majene yang bersedia hadir untuk menjadi narasumber dikegiatan sosialisasi ini.

"Kami dari pihak sekolah telah beberapa kali mensosialisasikan terkait manfaat vaksin bagi murid akan tetapi banyak orang tua murid yang tidak setuju bila anaknya di Vaksin, dan kami berharap dengan adanya arahan dari bapak Wakapolres Majene dapat menggugah pemikiran orang tua murid tentang pentingnya vaksinasi bagi Tubuh," tuturnya. (Dir/red)


from MASALEMBO https://ift.tt/3ooq0Gz
via gqrds

Kamis, 11 November 2021

Literasi Media di Era Penyiaran Digital

Oleh: Firdaus Abdullah
(Pendiri / Dewan Pembina Forum Masyarakat Peduli Media (FMPM) Sulawesi Barat)


SEIRING perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, semakin banyak media dengan sistem siaran digital. Sekarang dihadapkan pada perancangan, pengoperasian, dan  pengawasan sistem penyiaran digital. Kebanyakan masyarakat memandang bahwa media baru dalam era digitalisasi penyiaran meliputi Youtube, Fecebooks, dan lain sebagainya. Masyarakat pasca-industri informasi menjadi penentu faktor kehidupan kerja terlepas latar belakannya; guru, dosen, pedagang, jurnalis, politisi, atau lainnya. Sekarang teknologi telah mengalami kebisingan yang ditunjukkan dengan tsunami informasi karena banyaknya media penyiaran telah memiliki media baru seperti IG TV, Youtube, dan semacamnya berproduksi untuk masyarakat, dan masyarakat dipengaruhi untuk bermigrasi ke media baru tersebut.

Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang disertai dengan globalisasi turut menimbulkan permasalahan baru dalam bidang kkearifan lokal, misalnya kurangnya budaya asli daerah. Terjadinya erosi nilai budaya, menurunnya rasa kepercayaan diri akan budaya bangsa sendiri dan menipisnya gaya hidup ketimuran atau meingkatnya gaya kebarat-baratan, sehingga menghilangkan kearifan lokal (Surahman, 2016). Dampak dari digitalisasi tersebut semakin memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi, mulai dari yang positif hingga yang mampu memberikan kecemasan kepada khalayak (Widiastuti, 2020).

Banyaknya sumber informasi yang diperoleh tersebut, serta ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap konsumsi media, sangat rentan akan penerimaan isu-isu hoaks (Rosemary, dkk, 2021). Selain itu, kebanyakan motif masyarakat dalam memilih program siaran maupun informasi di media berdasarkan pada apa yang diberikan oleh industri media itu sendiri.

Konsepsi penerimaan informasi oleh masyarakat memiliki perspektif yang berbeda-beda dalam menanggapi suatu informasi, hal ini berhubungan erat pula dengan tingat literasi media yang tergolong rendah dan menjadi faktor utama dalam minimnya pengetahuan masyarakat akan bagaimana dalam memilih sebuah informasi maupun program siaran, jika tidak masyarakat sangat mudah terpengaruh terhadap segala informasi dari media yang ada, termasuk media penyiaran. Literasi media sangat penting, karena menjadi salah satu bentuk edukasi kepada masyarakat. 

Literasi media muncul pada tahun 1970-an ketika metode berpikir kritis mulai diperkenalkan di Amerika Serikat (Bakti,2016). Dengan mengacu pada kepada gagasan Wiedarti literasi media secara mendasar dipahami sebagai melek, menguasai, memahami dan menggunakan informasi dari media dengan cerdas. Literasi media merupakan suatu upaya pembelajaran khalayak media dan masyarakat menggunakan media dengan cerdas. Poin penting literasi media adalah bagaimana mengubah paradigma masyarakat dalam menggunakan media dari pasif  menjadi aktif. 

Hampir setiap masyarakat saat ini memiliki media penyiaran baik televisi maupun radio, akan tetapi sebagian besar lebih banyak mengkonsumsi media televisi. Tentu kita menyadari bahwa sebagian masyarakat masih kurang memahami bagaimana menjadi penonton yang cerdas. Padahal dizaman digital saat ini, penting untuk bisa menjadi penonton maupun pendengar yang cerdas, serta pentingnya  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan literasi media. Misalnya dengan melakukan crosscheck atau tabayyun terhadap suatu berita atau informasi sebelum mempercayaai atau ikut menyebarannya. Selain itu, keberadaan literasi media menjadi penting karena mengingat keberadaan industri media/penyiaran yang tidak netral, mengingat bahwa apapun acara lembaga penyiaran adalah selalu bermuatan atau orientasi ekonomis.

Penjabaran di atas menunjukkan bahwa literasi media secara esensial mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan kritis terhadap media. Literasi media bukan bersifat bawaan, melainkan bisa dilakukan lewat suatu kegiatan seperti sosialisasi atau pendidikan  antara lain pada lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat secara umum. Hal ini penting karena literasi media dapat membuka mata masyarakat agar dapat membedakan yang layak untuk dikonsumsi mana tidak. Sehingga dengan keberadaan literasi media sebagai upaya mencegah atau mengurangi dampak negatif atas program siaran yang ditayangkan lembaga penyiaran.

Disamping itu,  keberadaan literasi media merupakan salah satu pilar penting dalam pelaksanaan digitalisasi penyiaran, untuk memberikan penguatan kepada masyarakat tentang konten siaran yang layak ditonton saat berlimpahnya saluran televisi lewat digitalisasi, yang paling penting memasuki era digitalisasi penyiaran adalah masyarakat memahami betul yang harus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan informasinya masing-masing.

Sementara itu Perilaku menonton masyarakat seperti memilih sebuah program siaran TV atau mendengarkan radio tertentu, ikut berperan dalam menentukan tinggi rendahnya kualitas sebuah program siaran. Artinya, jika masyarakat masih suka menonton tayangan tidak berkualitas, maka kreatifitas dan pola produksi siaran akan mengikutinya. Olehnya itu, literasi media memiliki peran yang sangat penting dalam membina dan mengembangkan pengetahuan masyarakat dalam kehidupan media, termasuk media penyiaran. Selian itu, dengan adanya literasi media dapat berpengaruh besar kepada kualitas sebuah program siaran. (*)



from MASALEMBO https://ift.tt/3c1jkIK
via gqrds